JP-NEWS – Drama panas mewarnai final Copa del Rey! Antonio Ruediger, bek tangguh Real Madrid, meminta maaf setelah aksi ngamuknya yang berujung pada lemparan benda ke arah wasit. Kekalahan Madrid dari rival abadinya, membuat emosinya meledak.
Emosi Meledak di Menit-menit Akhir

Pertandingan yang menegangkan hingga babak tambahan waktu, berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan lawan. Pada menit ke-121, keputusan wasit Ricardo De Burgos Bengoetxea menghukum pelanggaran Mbappe terhadap Eric Garcia memicu kemarahan di kubu Madrid. Ruediger, yang telah digantikan oleh Endrick di menit ke-111, tak mampu menahan amarahnya. Ia lantas melemparkan sesuatu, diduga berupa kompres es, ke arah wasit. Aksi tersebut berbuah kartu merah langsung.
Permintaan Maaf dan Ancaman Sanksi
Melalui akun X miliknya (dulu Twitter), Ruediger menyampaikan permohonan maafnya. "Jelas tidak ada alasan atas sikap saya semalam. Saya sangat menyesal," tulisnya. Ia mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada wasit dan semua pihak yang merasa kecewa.
Namun, aksi spontan Ruediger berpotensi berbuntut panjang. Sanksi yang menanti cukup berat. Berikut rinciannya dalam tabel berikut:
Jenis Pelanggaran | Durasi Sanksi |
---|---|
Kekerasan Ringan | 4 – 12 pertandingan |
Serangan terhadap Wasit (aksi tunggal, tanpa konsekuensi berbahaya) | 3 – 6 bulan |
Serangan terhadap Wasit (menimbulkan risiko serius) | 6 – 12 bulan |
Tabel di atas menunjukkan berbagai kemungkinan hukuman yang akan dijatuhkan kepada Ruediger, tergantung pada tingkat keseriusan pelanggaran yang dinilai oleh komite disiplin.
Masa Depan Ruediger di Madrid
Kejadian ini tentu menjadi catatan buruk bagi Ruediger. Selain ancaman sanksi larangan bertanding yang cukup panjang, aksi tersebut juga bisa berdampak pada citranya sebagai pemain profesional. Kita tunggu saja keputusan resmi dari pihak berwenang terkait sanksi yang akan dijatuhkan. Apakah ini akan menjadi titik balik dalam karirnya di Real Madrid? Hanya waktu yang akan menjawabnya.